Rabu, November 16, 2011

Sekilas Tentang Se'i

Pernahkah anda mendengar tentang se'i? Hmm kalau anda punya teman orang Kupang atau pernah menginjakkan kaki di kota Kupang, maka pasti tahu tentang jenis makanan satu ini. Daging asap khas Kupang yang pernah masuk dalam acara wisata kulinernya Bondan Winarno ini memang merupakan makanan favorit di kota Kupang. Rasa yang khas, warna yang menarik kemerahan merupakan daya tariknya. Walau hanya diberi bumbu seadanya, makanan ini mampu membuat liur kita menetes kelaparan.

Kalau anda yang bukan penduduk asli Kupang dan menyangka bahwa se'i hanya berbahan dasar daging babi, anda salah besar. Pernah ada seorang pendatang dari jawa yang bertanya pada saya apa oleh-oleh atau makanan khas Kupang, dan saya jawab dengan sekenanya; se'i. Serta merta pelanggan yang ternyata muslim tersebut berubah raut mukanya dan berkata pada temannya dengan nada tidak suka; babi (maksudnya se'i itu adalah daging babi). Hmm sayapun langsung buru-buru menjelaskan bahwa yang dimaksud saya sebagai oleh-oleh khas Kupang itu adalah se'i sapi bukan babi dan di Kupang yang namanya se'i itu ada yang terbuat dari daging sapi dan daging babi. Se'i juga sebenarnya adalah sebutan dari bahasa rote untuk daging yang diiris tipis dan memanjang. Jadi, jangan salah lagi mengasosiasikan se'i dengan daging babi saja.

Se'i atau daging asap memang pada mulanya menggunakan bahan dasar daging rusa atau sapi. Tapi berhubung rusa sudah mulai langka dan dilarang oleh pemerintah untuk diburu maka yang biasa  dijadikan bahan se'i kemudian adalah sapi atau babi. Jadi bagi anda yang tidak ingin atau tidak bisa makan daging babi maka anda masih bisa menyantap makanan yang satu ini. Se'i sapi sendiri bisa dijumpai dimana-mana. Mau yang dijual di pasar ataupun di pusat oleh-oleh khas NTT semuanya tersedia. Bila anda ingin membawa oleh-oleh se'i, makanya lebih baik anda mencari ke toko oleh-oleh karena pengemasan mereka lebih bagus. Tapi kalau cuma ingin mengkonsumsi daging se'i ini maka saya lebih suka yang dibeli di pasar. Kenapa? Karena rasanya asli 'se'i' dan juga warnanya khas merah segar.

Se'i yang dijual di pasar tradisional memang benar-benar masih dibuat secara tradisional, baik teknik pembuatan maupun rasa. Warna daging se'i memang benar-benar menarik. Warna merah cerah seperti daging sapi yang belum diolah dan itu tanpa bahan pewarna. setelah dimasakpun warnanya tetap tidak berubah. Hal itu dikarenakan teknik pengasapan yang digunakan.
                                                 
Nah, jenis yang kedua dan tentunya sudah banyak yang tahu adalah se'i yang terbuat dari daging babi. Hmm tentu saja ada se'i yang terbuat dari bahan yang lain selain daging sapi dan babi, sebut saja se'i daging rusa seperti disinggung di atas dan paus. Se'i babi ini paling terkenal di kota Kupang dan di luar kota Kupang. Betapa tidak? Hampir disetiap sudut kota Kupang pasti ada warung se'i babinya. Maka tak pelak lagi hampir kemana-mana pasti selalu tercium harumnya masakan ini. Hmmm tentunya mengundang siapa saja untuk mencicipinya. Bukan sekedar bualan, bahkan orang-orang yang bukan penduduk aslipun mengiyakan bahwa dari semua masakan berbahan dasar daging babi, tidak ada yang seenak se'i babi khas kupang ini. Tidak percaya? Datang dan coba sendiri saja, dijamin anda akan ketagihan dan selalu kangen untuk datang ke Kupang :).

Nah sudah dijelaskan di atas bahwa se'i merupakan daging asap yang teknik pengasapannya menggunakan cara tradisional. Bagaimana caranya? Yang pertama daging has atau isi dalam dari sapi atau babi dipotong memanjang lebih kurang sepanjang 1 m dan lebar sekitar 2cm atau seukuran 2 jari orang dewasa. Setelah digarami atau dibumbui maka se'i tersebut mulai diasap. Pada pembuatan se'i sapi tradisional sebelum diasap, daging se'i tersebut dimasukan ke dalam karung dan digantung selama beberapa jam untuk dikeringkan darahnya. Cara pengasapannya juga unik karena menggunakan arang dan daun kusambi. Tanaman berbuah masam ini merupakan tanaman yang memang hanya tumbuh di daratan timor (hal ini menurut pengalaman saya yang menanyakan tentang perihal tanaman kusambi atau kosambi pada teman-teman di luar NTT dan mereka tidak ada yang tahu). Untuk lebih jelas tentang tanaman kusambi ini akan saya jelaskan di season 2 nantinya ;).

Kembali pada cara pengasapan se'i ini yang membedakan dengan daging asap dari daerah lain adalah penggunaan daun kusambi sebagai penyaring panas dan asap yang berlebihan. Sehingga aroma asli dan rasa serta warna dari daging se'i tersebut tetap terjaga. Jarak antara arang atau bara api dan daging yang diasap pun diatur berjarak lebih kurang 80 cm agar matangnya merata dan bumbunya meresap sempurna. Nah sudah tahu kan kenapa warna daging se'i merah segar walau sudah dimasak dan diberi bumbu? Begitu juga dengan rasa asli daging sapi atau babi tersebut. Prosesnya memang lebih lama dari daging asap biasa, tetapi hasilnya benar-benar setimpal dan original sehingga cuma di Kupang yang punya daging se'i.

Sekarang coba bayangkan sepiring nasi panas dengan ditemani se'i sapi tumis, dan lawar daun bawang atau tomat segar. Atau yang lebih menggiurkan lagi sepiring penuh se'i babi yang masih panas dan berminyak, dimakan dengan nasi panas, sayur bunga pepaya tumis, dan sambal lu'at. Hmmm laperrrr, mau coba?