Jumat, Juli 27, 2012

Ketapang Satu


Kota Kupang memang unik, seunik karakter orang-orangnya yang dari berbagai suku, dan juga seunik karakter kotanya yang berada di pinggir pantai.

Hmmm karena berada di pinggir pantai itu, otomatis di kota Kupang banyak terdapat pantai sebagai daya tarik wisata. Sebut saja pantai Lasiana yang sudah menjadi tempat wisata keluarga, pantai Subasuka yang dikelola oleh pihak swasta bekerja sama dengan pemerintah kota,  Pantai Tablolong yang ada di Kupang barat dan sudah masuk wilayah kabupaten Kupang, dan masih banyak lagi.

Salah satu pantai indah yang masih berada di tengah kota (maksudnya masih dalam kawasan kota) adalah pantai Ketapang Satu. Hmmm nama yang cukup unik ya? Ketapang satu ini merupakan tempat nongkrong para ABG sehabis jam sekolah, termasuk saya dulu hehehe.





                                             Ket : Pantai ini berada tepat dipinggir salah satu jalan utama kota



Tempatnya persis di pinggir salah satu jalan utama, jadi sangat mudah mencapainya karena dilalui oleh hampir semua rute angkutan umum. Kalau dulu ketapang satu dikenal sebagai pantai yang dapat dikunjungi secara gratis. Baru-baru ini ketika saya berkunjung kesana ternyata sudah diberlakukan retribusi untuk para pengunjung yang sepertinya dikelola oleh warga lokal. Tapi tenang saja, karena harganya tidaklah mahal, cuma 2 ribu rupiah per orang.

Sekarang juga ada yang berubah yaitu mulai ada jualan. Dari menu nasi beserta lauk khas Kupang, sampai jagung bose juga ada. Waaahh makin betah deh. Selain itu juga dijual aneka minuman dingin dan makanan ringan :D.

Duduk menikmati keindahan laut sambil bercanda dengan teman-teman ataupun duduk merenung sendirian sah-sah saja. Waktu SMA saya sering janjian untuk PA (pendalaman alkitab) dengan teman-teman di sore hari. Rasanya menyenangkan karena bisa mendalami alkitab sambil menikmati indahnya ciptaan Tuhan.

Lebih menyenangkan lagi nih, karena ketapang satu itu letaknya bersebelahan, dan berhadapan dengan hotel-hotel kelas melati, maka jadi sering dikunjungi para bule yang kebetulan menginap di hotel-hotel tersebut. Jadi, bisa tambah kenalan dan melatih kemampuan bahasa inggris kita. Komplit yah?

Kenapa dinamakan ketapang satu? Karena pantai ini mempunyai sebuah batu karang besar yang menempel ke bibir jalan (batu karang itulah tempat kita bisa duduk-duduk). Dan, di batu karang tersebut tumbuh satu batang pohon ketapang yang meneduhi kawasan itu, entah sejak kapan tumbuhnya. Yang jelas nama ketapang satu sudah ada sejak saya lahir :p. Di bawah batu karang itulah terdapat pantainya yang terbentang sepanjang pesisir kota Kupang.



                                                      Ket: Pohon dibelakang itu yang dinamakan ketapang satu


Nah tunggu apa lagi? Kalau berkunjung ke kota Kupang jangan lupa ke tempat satu ini ya!


Lihat sekilas tanjungnya mirip Tanah Lot di Bali :D


Rabu, November 16, 2011

Sekilas Tentang Se'i

Pernahkah anda mendengar tentang se'i? Hmm kalau anda punya teman orang Kupang atau pernah menginjakkan kaki di kota Kupang, maka pasti tahu tentang jenis makanan satu ini. Daging asap khas Kupang yang pernah masuk dalam acara wisata kulinernya Bondan Winarno ini memang merupakan makanan favorit di kota Kupang. Rasa yang khas, warna yang menarik kemerahan merupakan daya tariknya. Walau hanya diberi bumbu seadanya, makanan ini mampu membuat liur kita menetes kelaparan.

Kalau anda yang bukan penduduk asli Kupang dan menyangka bahwa se'i hanya berbahan dasar daging babi, anda salah besar. Pernah ada seorang pendatang dari jawa yang bertanya pada saya apa oleh-oleh atau makanan khas Kupang, dan saya jawab dengan sekenanya; se'i. Serta merta pelanggan yang ternyata muslim tersebut berubah raut mukanya dan berkata pada temannya dengan nada tidak suka; babi (maksudnya se'i itu adalah daging babi). Hmm sayapun langsung buru-buru menjelaskan bahwa yang dimaksud saya sebagai oleh-oleh khas Kupang itu adalah se'i sapi bukan babi dan di Kupang yang namanya se'i itu ada yang terbuat dari daging sapi dan daging babi. Se'i juga sebenarnya adalah sebutan dari bahasa rote untuk daging yang diiris tipis dan memanjang. Jadi, jangan salah lagi mengasosiasikan se'i dengan daging babi saja.

Se'i atau daging asap memang pada mulanya menggunakan bahan dasar daging rusa atau sapi. Tapi berhubung rusa sudah mulai langka dan dilarang oleh pemerintah untuk diburu maka yang biasa  dijadikan bahan se'i kemudian adalah sapi atau babi. Jadi bagi anda yang tidak ingin atau tidak bisa makan daging babi maka anda masih bisa menyantap makanan yang satu ini. Se'i sapi sendiri bisa dijumpai dimana-mana. Mau yang dijual di pasar ataupun di pusat oleh-oleh khas NTT semuanya tersedia. Bila anda ingin membawa oleh-oleh se'i, makanya lebih baik anda mencari ke toko oleh-oleh karena pengemasan mereka lebih bagus. Tapi kalau cuma ingin mengkonsumsi daging se'i ini maka saya lebih suka yang dibeli di pasar. Kenapa? Karena rasanya asli 'se'i' dan juga warnanya khas merah segar.

Se'i yang dijual di pasar tradisional memang benar-benar masih dibuat secara tradisional, baik teknik pembuatan maupun rasa. Warna daging se'i memang benar-benar menarik. Warna merah cerah seperti daging sapi yang belum diolah dan itu tanpa bahan pewarna. setelah dimasakpun warnanya tetap tidak berubah. Hal itu dikarenakan teknik pengasapan yang digunakan.
                                                 
Nah, jenis yang kedua dan tentunya sudah banyak yang tahu adalah se'i yang terbuat dari daging babi. Hmm tentu saja ada se'i yang terbuat dari bahan yang lain selain daging sapi dan babi, sebut saja se'i daging rusa seperti disinggung di atas dan paus. Se'i babi ini paling terkenal di kota Kupang dan di luar kota Kupang. Betapa tidak? Hampir disetiap sudut kota Kupang pasti ada warung se'i babinya. Maka tak pelak lagi hampir kemana-mana pasti selalu tercium harumnya masakan ini. Hmmm tentunya mengundang siapa saja untuk mencicipinya. Bukan sekedar bualan, bahkan orang-orang yang bukan penduduk aslipun mengiyakan bahwa dari semua masakan berbahan dasar daging babi, tidak ada yang seenak se'i babi khas kupang ini. Tidak percaya? Datang dan coba sendiri saja, dijamin anda akan ketagihan dan selalu kangen untuk datang ke Kupang :).

Nah sudah dijelaskan di atas bahwa se'i merupakan daging asap yang teknik pengasapannya menggunakan cara tradisional. Bagaimana caranya? Yang pertama daging has atau isi dalam dari sapi atau babi dipotong memanjang lebih kurang sepanjang 1 m dan lebar sekitar 2cm atau seukuran 2 jari orang dewasa. Setelah digarami atau dibumbui maka se'i tersebut mulai diasap. Pada pembuatan se'i sapi tradisional sebelum diasap, daging se'i tersebut dimasukan ke dalam karung dan digantung selama beberapa jam untuk dikeringkan darahnya. Cara pengasapannya juga unik karena menggunakan arang dan daun kusambi. Tanaman berbuah masam ini merupakan tanaman yang memang hanya tumbuh di daratan timor (hal ini menurut pengalaman saya yang menanyakan tentang perihal tanaman kusambi atau kosambi pada teman-teman di luar NTT dan mereka tidak ada yang tahu). Untuk lebih jelas tentang tanaman kusambi ini akan saya jelaskan di season 2 nantinya ;).

Kembali pada cara pengasapan se'i ini yang membedakan dengan daging asap dari daerah lain adalah penggunaan daun kusambi sebagai penyaring panas dan asap yang berlebihan. Sehingga aroma asli dan rasa serta warna dari daging se'i tersebut tetap terjaga. Jarak antara arang atau bara api dan daging yang diasap pun diatur berjarak lebih kurang 80 cm agar matangnya merata dan bumbunya meresap sempurna. Nah sudah tahu kan kenapa warna daging se'i merah segar walau sudah dimasak dan diberi bumbu? Begitu juga dengan rasa asli daging sapi atau babi tersebut. Prosesnya memang lebih lama dari daging asap biasa, tetapi hasilnya benar-benar setimpal dan original sehingga cuma di Kupang yang punya daging se'i.

Sekarang coba bayangkan sepiring nasi panas dengan ditemani se'i sapi tumis, dan lawar daun bawang atau tomat segar. Atau yang lebih menggiurkan lagi sepiring penuh se'i babi yang masih panas dan berminyak, dimakan dengan nasi panas, sayur bunga pepaya tumis, dan sambal lu'at. Hmmm laperrrr, mau coba?

Senin, Agustus 15, 2011

JAM : Jajan AirMata

Memasuki bulan Agustus tahun ini bagi umat muslim sekaligus memasuki bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Bangun sahur dipagi hari dan berbuka kala mahgrib merupakan kegiatan rutin disaat seperti ini. Ngabuburit istilah yang biasa dipakai untuk menunggu waktu adzan sering dimanfaatkan untuk membeli aneka jajanan untuk berbuka.

Di Kupang sendiri ada tempat yang ramai dikunjungi mulai jam 4 sore hingga menjelang malam, yaitu JAM alias Jajan Air Mata. Air mata disini bukan merujuk pada air yang keluar dari sudut mata kala kita menangis atau kala mata kita kemasukan sesuatu benda, tapi Airmata disini adalah nama tempat di kota Kupang yang merupakan pemukiman penduduk dengan mayoritas muslim.

Tidak jelas asal nama airmata tersebut, atau saya yang tidak tahu, tapi buat saya nama Airmata identik dengan aneka jajanan khas kota kupang, bugis atau penganan tradisional lainnya yang menggugah selera. Aneka penganan yang didominasi rasa manis dan legit di lidah sangat nikmat dinikmati sambil duduk-duduk sore hari. Kue bajongkok, kue khas kupang yang lembut dengan gula lempeng atau gula merah di tengahnya dan dibungkus daun pisang. Kue wajik yang ada disetiap daerah di Indonesia tapi tak ada yang menyamai rasa khas dari Airmata. Kue cucur, kue putu, juga kue-kue yang lainnya, dan yang paling tidak ada duanya adalah ; jagung airmata yaitu jajanan jagung goreng khas kupang dengan bumbu ebi dan lain-lain. Rasanya sudah tentu beda,untuk makanan khas satu ini tidak sya temukan di tempat lain selain di Kupang atau daratan NTT.

Jajan Airmata sendiri tidak cuma ada kala bulan Ramadhan saja. Setiap sore kereta-kereta bertuliskan JAM sudah berjejer menanti pembeli di depan kantor Bupati Kupang yang lama atau dekat daerah Airmata. Tapi kalau bulan Ramadhan, JAM bukan hanya terpusat di daerah Airmata saja, banyak pedagang yang berjualan di tempat lain yaitu depan bank Mandiri atau samping gereja Kathedral. Barang dagangannyapun bukan hanya jajanan atau kue-kue saja, ada banyak lauk pauk untuk berbuka, dari ayam, aneka gorengan, bahkan kolak, aneka es yang manis dan segar juga ditawarkan.
Para pembeli bukan hanya dari kaum muslim yang ingin berbuka saja. Warga kota Kupang yang tidak berpuasa juga kerap datang dan membeli aneka jajanan tersebut.  Kalau anda berkunjung ke kota Kupang, kenapa tidak mencicipi anekan jajanan khas Kupang tersebut?





Selasa, Maret 01, 2011

Berburu Kuliner di Kupang

Berwisata ke tempat-tempat baru memang mengasyikan. Apalagi kalau berburu wisata kuliner yang khas dari suatu tempat yang kita datangi. selain bisa buat oleh-oleh, bisa juga menjadi bahan cerita setelah kita pulang nanti.
Seperti halnya tempat-tempat lain di Indonesia, Kota Kupang juga punya banyak makanan khas yang tidak boleh dilewatkan kalau mampir di sini. Misalnya saja se'i, dendeng sapi, abon sapi, krupuk kulit ikan, kripik paru, emping jagung, jagung bose, dll yang bisa buat oleh-oleh nantinya.
Nah, kalau di medan ada bika ambon, di manado ada Klappertaart, di Kupang adanya tart susu. Hmmm tart yang satu ini cuma ada di kupang karena beda dengan tart-tart yang lain. Teksturnya lembut dengan rasa manis dan legit. Tart susu ini juga kerap dimodifikasi menjadi tart kelapa, tart regal yang tepungnya diganti dengan biscuit regal, tart kentang, tart labu, dan sebagainya yang rasanya dijamin top, apalagi kalau didinginkan di kulkas. Tapi sayangnya tart ini tidak terlalu laris jadi oleh-oleh karena tidak tahan lama. Jadi, sebaiknya langsung saja dinikmati selagi ada di Kupang. Tapi jangan khawatir, ada satu lagi roti khas Kupang yang sering dijadikan oleh-oleh juga, namanya roti kelapa. Sebenarnya tidak ada yang istimewa dari roti ini. Hanya merupakan roti panjang mirip roti buaya yang isinya kelapa muda, tapi teman-teman dari luar daerah suka sekali dengan roti ini dan kerap memintanya sebagai oleh-oleh. Jadi, roti ini lumayan terkenal sebagai oleh-oleh khas Kupanglah, walaupun mungkin di daerah lain juga punya :p.
Nah, kalau kita punya waktu di sore hari dan mau memanfaatkannya untuk mencicipi kuliner khas yang tidak mengenyangkan, ada baiknya juga kita mampir ke JAM atau jajanan airmata. Nah jangan salah sangka dulu, ini tidak ada hubungannya dengan tangisan atau hal-hal semacamnya. Airmata adalah nama daerah di kota Kupang yang kebanyakan penduduknya berjualan jajanan tradisonal khas seperti kue bajongkok, kue cucur, dan sebagainya. Rasanya? Pasti enaklah, namanya juga kue tradisional. Bagaimana kalau kita mencari makanan berat? Seperti yang kita tahu bahwa kota Kupang dikelilingi oleh pantai yang indah, nah sudah pasti merupakan daerah yang mempunyai banyak hasil laut. Mencari restoran ikan bakar di Kupang tentu saja tidak sulit. Mau yang berbumbu kecap atau rica-rica ada semuanya. Di daerah sepanjang kelapa lima kita bisa membeli ikan segar yang baru ditangkap nelayan, mau langsung dibakar atau mentahpun jadi, pokoknya tidak sulit untuk mencari seafood dan olahannya di sini. Mau warung kaki lima atau restoran besar pasti menyediakan makanan satu ini, ikan bakar, ikan rica-rica, ikan asam manis dan sebagainya. Apalagi kalau sedang musim, semua makanan laut termasuk kerang,cumi, udang atau kepiting pasti tersedia di pasar maupun di daerah-daerah dekat pantai. NTT termasuk Kota Kupang selain menghasilkan makanan laut juga merupakan daerah penghasil daging. Baik daging sapi maupun babi. Untuk yang terakhir disebutkan merupakan kuliner favorit di kota Kupang. Lihat saja warung-warung se'i babi tersebar di setiap sudut kota baik warung besar yang terkenal maupun warung-warung kecil. Nabas atau nasi babi merupakan bisnis kuliner yang tidak pernah mati di kota Kupang, malah makin bertumbuh dan bertambah dari hari ke hari karena peminatnya tidak pernah habis. Se'i merupakan daging asap khas Kupang atau timor. Pengasapan dengan cara tradisional memberikan cita rasa tersendiri yang beda dengan daging asap manapun. Warna yang khas dan mengundang selera merupakan daya tariknya. Selain itu se'i juga bisa dibuat menjadi berbagai jenis makanan. Se'i biasa atau se'i sapi juga dapat bertahan lama karena sudah diasapi terlebih dahulu. Dan kelebihan lainnya tentu saja sehat karena tanpa bahan pengawet dan bahan pewarna, sehingga kerap dijadikan oleh-oleh untuk sanak keluarga. Demikian juga halnya dengan se'i babi. Se'i babi pertama dan paling terkenal adalah se'i baun atau se'i om Ba'i. Baun adalah salah satu kecamatan di kabupaten Kupang. Untuk bisa sampai ke sana kita harus menempuh sekitar 1 jam perjalanan dari kota Kupang. Tapi jangan khawatir karena sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan yang lumayan menarik terutama di area ikan foti, karena di kiri kanan jalan ada jurang dengan pohon-pohon pinus dan lain-lain. Makanya biasanya masyarakat Kupang ke Baun sekalian untuk jalan-jalan atau refreshing, selain tujuan utamanya tentu saja untuk menikmati se'i atau rusuk babi yang terkenal itu. Nah apabila kita tidak punya banyak waktu untuk jalan-jalan ke Baun, kita bisa mampir ke warung se'i babi yang banyak terdapat di kota Kupang. Tentu saja dengan di temani sambal luat dan sayuran khas Kupang seperti daun ubi, daun pepaya, atau sayur jantung pisang. Hmmmm nikmat...................

Jumat, Juni 25, 2010

Diving di Kupang

Guess what?Ternyata kota Kupang selain mempunyai beragam pantai yang indah dan menyenangkan menyimpan juga diving spot yang amat menarik. Saya sendiri baru tahu setelah membaca salah satu atau satu-satunya majalah diving di Indonesia. Saya benar-benar kaget (agak lebay sih)begitu tahu kalau di Kupang juga punya diving spot. Yang saya tahu diving spot di daerah NTT ya cuma ada di Alor dan Labuan bajo. Kalau itu sih jangan ditanya, bule-bule pasti udah pada tahu termasuk juga masyarakat lokal. Tapi ternyata ada juga diving spot di pelabuhan Tenau Kupang, pulau Kera n Gua Kristal?Dimana itu ya?Yang pasti di tempat-tempat itu walau tidak sebagus Alor dan Labuan bajo, tapi pasti menarik untuk dikunjungi, terutama gua kristal karena namanya sudah bikin penasaran heheh. Dari mana saya tahu?Well di atas sudah saya katakan bahwa saya membaca salah satu media atau majalah diving nasional. Dalam salah satu rubriknya ada wawancara dengan anak seorang dive instructor nasional asal Australia yang sekarang jadi WNI dan berdomisili di Kupang? Wow selama ini saya benar-benar tidak tahu bahwa di Kupang ada dive instructor, dive course bersertifikat dari P.A.D.I bahkan bisa rental equipment buat diving. Walah walah percuma saya jadi warga kota Kupang selama ini hehe. Well back to the topic, ternyata setelah diinterview si anak mengaku kalau dia pertama kali diajak diving ke pelabuhan Tenau Kupang, padahal selama ini yang saya tahu pelabuhan Tenau kerap dipakai untuk memancing saja, ternyata huufftt bisa untuk diving (jadi penasaran ingin lihat seperti apa). Apa lagi katanya bersih kalau diving disana wuiihhh. Penasaran, saya pun mengunjungi website yang tertera. Ternyata benar saja, foto-foto yang disajikan dalam website itu sungguh mempesona apalagi foto cave divingnya betul-betul membuat penasaran, ternyata ada tempat sekeren itu di Kupang. Belum lagi foto terumbu karangnya yang warna warni ikan-ikannya dan sebagainya. Benar-benar anugerah alam yang patut dijaga dan dilestarikan. Well fren, ternyata selama ini kita atau saya buta bahwa kota Kupang tercinta ini menyimpan banyak potensi yang kita atau saya sendiri tidak tahu atau tidak peka bahwa potensi itu ada. Jadi kalau kita banyak berpikiran positif tentang kota kita maka pasti kita akan tahu dan punya visi kedepan untuk menjadikan Kupang kota yang lebih baik dan bisa mengembangkan potensi-potensi yang tersembunyi. Kota ini membutuhkan saya dan juga saudara sekalian hheehehe (mirip kampanye deh). Terakhir terimakasih buat Dive Magazine yang sudah memberikan informasi berguna untuk saya, dan terimakasih untuk Kupang dive yang sudah memperkenalkan indahnya dunia bawah laut kota Kupang untuk saya, dan juga karena fotonya saya ambil buat blog ini. Dan jangan lupa untuk mengunjungi website http://www.divekupangdive.com/ dan http://www.alordive.com/ untuk lebih mencintai alam dan kekayaan alam laut di daratan NTT ini.